Ditemukan 37 Kasus Leptospirosis di Bantul, 6 Orang Meninggal Dunia

HARIANE JOGJA – Sebanyak 37 kasus Leptospirosis di Bantul ditemukan sejak awal tahun 2023.

Jumlah tersebut merupakan hasil temuan di lapangan oleh Dinas Kesehatan Bantul.

Dari data yang ada, diketahui bahwa Kapanewon Kasihan menjadi yang tertinggi dengan jumlah 10 kasus Leptospirosis.

Selain itu, dari 37 kasus Leptospirosis ditemukan di Bantul ini, sebanyak enam orang dilaporkan telah meninggal dunia.

BACA JUGA:  Bule Asal Inggris Terlantar di Bantul dalam Kondisi Memprihatinkan, Masih Nunggu Keimigrasian

Kapanewon Kasihan Paling Banyak Kasus Leptospirosis di Bantul

Seperti yang disebutkan dalam artikel yang tayang di Hariane.com berjudul 30 Lebih Temuan Kasus Leptospirosis di Bantul dalam 2 Bulan, Dinkes Beberkan Wilayah Penyebaran Terbanyak, jumlah penyakit ini telah mengalami peningkatan sejak awal 2023.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Abednego Dani Nugroho, menyebutkan bahwa pada Januari 2023 ditemukan 29 kasus leptospirosis. Sedangkan di bulan Februari sampai tanggal 20 kemarin terdapat 8 kasus leptospirosis.

“Paling banyak temuan di Kapanewon Kasihan dengan jumlah 10 kasus, Kapanewon Pandak 6 kasus. Kemudian Kapanewon Bambanglipuro dan Bantul masing-masing 4 kasus, Sewon 3 kasus dan kapanewon lain rata-rata satu kasus,” jelasnya, Kamis, 23 Februari 2023.

Ia menyampaikan jumlah kasus dan kematian akibat leptospirosis yang baru berjalan dua bulan tahun 2023 ini, lebih tinggi dibanding dengan tahun lalu.

Sepanjang tahun 2022 lalu, Dinas Kesehatan Bantul mencatat adanya 137 kasus leptospirosis dimana empat pasien diantaranya meninggal dunia.

Admin