3 Keistimewaan Jalan Malioboro Yogyakarta, Unik dan Penuh Kekayaan Sejarah

Malioboro mulai populer pada era kolonial (1790-1945). Ketika itu, pemerintah Belanda membangun Benteng Vredeburg tahun 1790 di ujung selatan Jalan Malioboro.

Belanda juga membangun Dutch Club atau Societeit Der Vereneging Djokdjakarta (1822), The Dutch Governor’s Residence (1830), Javasche Bank, dan Kantor Pos.

Perkembangan Malioboro semakin pesat, ditambah dengan adanya perdagangan antara pemerintah Belanda dengan pedagang Tionghoa.

Tahun 1887, Jalan Malioboro dibagi dua setelah Stasiun Tugu Yogya dibangun. Sejarah lainnya, Jalan Malioboro menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pernah terjadi pertempuran hebat antara pejuang Tanah Air dengan pasukan kolonial Belanda yang dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.

Pasukan Merah Putih berhasil menaklukkan kekuatan Belanda dan menduduki Yogyakarta setelah enam jam pertempuran.

BACA JUGA:  Mengenal Sejarah Jalan Malioboro, Ajaran Falsafah Hidup Warga Jogja dan 3 Keunikannya

Keistimewaan Jalan Malioboro Yogyakarta Sebagai Destinasi Wisata

Keistimewaan Jalan Malioboro Yogyakarta
Keistimewaan Jalan Malioboro Yogyakarta. (Foto: Pemerintah Kota Jogja)

Tiga keistimewaan ketika berkunjung ke kota Yogyakarta yang merupakan pilihan tepat untuk mengisi hari libur bersama keluarga terutama anak-anak.

Hal tersebut dikarenakan tempat wisata di Yogyakarta tidak hanya sekedar tempat wisata yang menyuguhkan panorama keindahan yang memikat hati, tapi juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak dalam mengenal kebudayaan serta sejarah.

Dilansir dari Penanaman Modal Perizinan Jogja Kota, Malioboro ymerupakan tempat belanja menjadi ikon dari kota yang dijuluki sebagai kota pelajar ini.

Rizky Riawan