Sultan Hamengku Buwono X Dorong Sinergi Daerah Wujudkan PSEL: Dari Tumpukan Sampah Menuju Sumber Energi Baru


Sinergi Antardaerah Jadi Kunci

Dalam kunjungan itu, Sultan tidak sendirian. Para kepala daerah se-DIY turut mendampinginya: Wali Kota Yogyakarta, Bupati Sleman, Bupati Bantul, Bupati Gunungkidul, dan Bupati Kulon Progo. Momen langka ini menjadi simbol kuat dari semangat kolaborasi lintas kabupaten dan kota dalam menyelesaikan persoalan lingkungan bersama.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo, mengungkapkan bahwa sebelum turun ke lapangan, Sultan telah memimpin rapat koordinasi dengan seluruh kepala daerah. Hasilnya, semua sepakat mendukung pengembangan proyek PSEL.

“Beliau ingin melihat langsung kondisi di lapangan,” kata Kusno. “Arahan beliau jelas: tingkatkan kapasitas setiap TPS, baik dari sisi SDM maupun teknologi, supaya siap menjadi bagian dari sistem PSEL.”

Menurut Kusno, proyek PSEL direncanakan dibangun di lahan eks KPBU seluas 5,7 hektare di kawasan Piyungan, Sleman. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu 18 bulan, dan diharapkan bisa beroperasi pada pertengahan atau akhir 2027.


Sultan Hamengku Buwono X Tekankan Pentingnya Menyatukan Langkah, Menatap Masa Depan

Sultan menyadari, keberhasilan proyek energi listrik dari sampah ini tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kesadaran dan sinergi semua pihak. Karena itu, ia menegaskan bahwa kabupaten dan kota tidak boleh berjalan sendiri-sendiri.

“Saya tidak mau kabupaten dan kota berjalan sendiri. Semua harus satu pikiran dan satu langkah,” tegasnya. “Saya siap membantu agar keputusan ini diambil bersama, karena tanggung jawab menyelesaikan masalah sampah ini milik kita bersama.”

Langkah Sultan meninjau tumpukan sampah di Tamanmartani hari itu seolah menjadi simbol: dari tempat yang dianggap kotor dan tak bernilai, ia justru melihat masa depan—masa depan yang lebih bersih, mandiri, dan berenergi.****

Ramadhani Putri