HARIANE JOGJA– Sebagian besar masyarakat Indonesia percaya bahwa faktor penyebab ketindihan atau sleep paralysis karena adanya kehadiran makhluk halus.
Ketindihan adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak bisa bergerak saat tidur selama beberapa saat dan seringkali berhalusinasi melihat penampakan makhluk halus maupun pengalaman mistis lainnya.
Bukan hanya di Indonesia saja, dalam budaya di beberapa negara lain juga percayai bahwa faktor penyebab tindihan sering dikait-kaitkan dengan hal-hal mistis.
Padahal, ada penjelasan ilmiah di baliknya, termasuk cara agar tidak mengalami sleep paralysis.
Fenomena Sleep Paralysis Di Beberapa Negara
Situ Floranius, dalam paper-nya yang berjudul Sleep Paralysis(Ketindihan) yang ditulis pada Oktober 2016 dan diunggah di laman Academia, menyebutkan bahwa beberapa negara lain juga sering mengaitkan hal-hal mistis dengan sleep paralysis, di antaranya:
1. Dalam cerita rakyat Newfoundland, South Carolina dan Georgia, digambarkan bahwa kelumpuhan tidur disebabkan oleh makhluk jahat bernama hag, yang duduk di dada korbannya.
2. Di Fiji, fenomena ini disebut dengan kana tevoro, “dimakan” oleh setan.
3.Di Finlandia dan Swedia, kelumpuhan tidur diyakini disebabkan oleh mare, makhluk supernatural yang berkaitan dengan incubi dan succubi.
4. Di Turki, kelumpuhan tidur disebut dengan karabasan, versi lain dari cerita mengenai kunjungan setan saat tidur.
5.Di Thailand, diyakini bahwa kelumpuhan tidur disebabkan oleh hantu dari cerita rakyat Thailand yang dikenal dengan nama Phi Am.
Penulis dan Editor
-
Kontributor 7
-
Dyah Ayu
Bawaslu Sleman Periksa Panewu Anom Godean dan Lurah Sidoluhur Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
Polisi Tangkap Pelaku Penjambretan yang Akibatkan Korban Meninggal Dunia di Bantul
Kemunculan Sumber Air di Gunungkidul Setelah Gempa Hebohkan Warga
3 Pemuda Ditangkap Usai Curi Mobil Rental di Piyungan
Malam ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Siap Memukau di HUT ke-268 Kota Yogyakarta
Bintang Film “Laut Tengah” Sapa Penonton di Jogja City Mall
Gubernur DIY Kukuhkan Adi Bayu Kristanto Sebagai Pjs Bupati Bantul
KPU Kulon Progo Gelar Deklarasi Kampanye Damai Menuju Pilkada 2024
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
Kasus DBD di Gunungkidul Mengalami Tren Penurunan, Masyarakat Diminta Tidak Lengah
BUDAYA
Malam ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Siap Memukau di HUT ke-268 Kota Yogyakarta
Pelatihan Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Libatkan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas
GAYA HIDUP
Bintang Film “Laut Tengah” Sapa Penonton di Jogja City Mall
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
HARIANESIA
OLAHRAGA
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Bawaslu Sleman Periksa Panewu Anom Godean dan Lurah Sidoluhur Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
Polisi Tangkap Pelaku Penjambretan yang Akibatkan Korban Meninggal Dunia di Bantul
Kemunculan Sumber Air di Gunungkidul Setelah Gempa Hebohkan Warga
3 Pemuda Ditangkap Usai Curi Mobil Rental di Piyungan
Malam ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Siap Memukau di HUT ke-268 Kota Yogyakarta
Bintang Film “Laut Tengah” Sapa Penonton di Jogja City Mall
Gubernur DIY Kukuhkan Adi Bayu Kristanto Sebagai Pjs Bupati Bantul
KPU Kulon Progo Gelar Deklarasi Kampanye Damai Menuju Pilkada 2024
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
Kasus DBD di Gunungkidul Mengalami Tren Penurunan, Masyarakat Diminta Tidak Lengah