Karakteristik Gunung Merapi, Ternyata Volume Erupsinya Termasuk Kecil

Erupsi Hawaiian diambil dari nama pulai Hawaii, yang merupakan pulau vulkanik di tengah Samudera Pasifik. Erupsi ini ditandai dengan mengalirnya lava cair dari kawah dalam waktu lama.

Selanjutnya, Erupsi Strombolian diambil dari nama sebuah gunung api Stromboli di Italia. Jika erupsi Hawaiian ditandai dengan lava cair, maka Erupsi Strombolian mengeluarkan erupsi lava cair dan serpihan dalam jumlah yang kira – kira sama.

Sedangkan Erupsi Vulkanian yang diambil dari nama gunung berapi yang juga ada di Italia, ditandai dengan adanya kubah lava pada jalur magma, sehingga diperlukan tekanan untuk melontarkan sumbatan tersebut.

Erupsi Vulkanian biasanya ditandai dengan adanya asap tebal yang membumbung tinggi dari kawah gunung api. Erupsi ini terbagi dari tingkat lemah hingga katastropik.

BACA JUGA:  Merapi Erupsi Hari Ini, Warga Diminta Menjauh dengan Jarak 7 KM

Gunung Merapi memiliki erupsi yang masuk kategori Vulkanian lemah, dengan ciri khas adanya peranan kubah lava dalam tiap-tiap erupsinya.

Awan Panas

Fakta Gunung Merapi selanjutnya adalah soal karakter awan panas yang seringkali dikeluarkan gunung dengan ketinggian 2.910 mdpl ini.

Istilah awan panas digunakan untuk menyebut partikel – partikel yang terlontar dan tersuspensi menjadi semacam gas atau awan yang keluar pada saat erupsi terjadi.

Jenis awan panas sendiri terbagi menjadi awan panas letusan dan awan panas guguran. Awan panas letusan terjadi akibat hancuran magma.

Sedangkan awan panas guguran diakibatkan oleh runtuhnya kubah lava yang bersuhu 500 – 600 derajat Celcius yang diakubatkan oleh tekanan magma dan gravitasi.

Admin